Moh. Nurwahib, SP.
Dasar Teori
Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis
yang berarti penguraian. Hidrolisis adalah reaksi penguraian garam oleh
air atau reaksi ion-ion garam dengan air. Garam adalah senyawa elektrolit
yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Sebagai
elektrolit, garam akan terionisasi dalam larutannya menghasilkan kation
dan anion. Kation yang dimiliki garam adalah kation dari basa asalnya,
sedangkan anion yang dimiliki oleh garam adalah anion yang berasal dari
asam pembentuknya. Kedua ion inilah yang nantinya akan menentukan sifat
dari suatu garam jika dilarutkan dalam air.
Untuk menemukan hubungan antara ion-ion pembentuk garam dengan
sifat larutan garam dalam air, lakukanlah eksperimen berikut ini :
Hidrolisis Garam
1. Alat
• Pipet tetes
• Plat tetes
2. Bahan
• Larutan : NaCl, Na2SO4, CH3COONa, Na2CO3,
NH4Cl, Na2CO3, (CH3COO)(NH4),
NH4F, NaF, (NH4)2SO4 masing-masing
dengan konsentrasi 1 M
• Kertas lakmus merah dan biru
3. Cara Kerja
• Siapkan plat tetes dan letakkan potongan
kertas lakmus merah pada setiap lekukan
• Tetesi kertas lakmus pada masing-masing
lekukan dengan larutan uji yang telah disediakan
• Amati dan catat perubahan yang terjadi pada
lembar pengamatan berikut:
Tabel Pengamatan :
Larutan Garam
|
Basa Pembentuk
|
Asam Pembentuk
|
Perubahan warna
|
Sifat Larutan Garam
|
|||
Rumus Kimia
|
Sifat
|
Rumus Kimia
|
Sifat
|
Lakmus Merah
|
Lakmus Biru
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4. Bahan diskusi
• Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan,
kesimpulan apakah yang dapat diambil mengenai sifat larutan garam dalam air?
• Bagaimana hubungan
antara asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garam dalam air?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar