Moh. Nurwahib
Senyawa
merupakan hasil penggabungan antara dua unsur yang berbeda, bersatu
menghasilkan sebuah zat yang sama sekali berbeda dengan unsur-unsur
penyusunnya. Sebuah misal Hidrogen (H2)
yang sering diidamkan sebagai bahan bakar
masa depan karena ketika dioksidasi
(dibakar) dengan Oksigen (O2)
akan menghasilkan limbah berupa air (H2O),
sebuah zat yang benar-benar berbeda dengan asal usulnya. Sebuah zat yang
diharapkan akan menanggulangi green hause effect.
Sebuah
kolaborasi antara Priya (prigel
anggone makarya) dengan Wanita (wani
ditata) dinamakan Garwa (sigare
nyawa), dua individu yang memiliki peran secara kodrati yang berbeda yang
dipadukan untuk saling melengkapi selayaknya antara “baut dan mur” yang kemanfaatanya tergantung pada erat pelukan
diantara keduanya. Keeratan pelukan antara mur dan baut itu yang mengakibatkan
keduanya digunakan untuk mengikat sambungan yang dinamis yang tidak memungkinkan digunakannya paku atau sindik
(pasak).
Bagaimanapun
dasar mereka berikatan ionic bonding
(serah terima electron valensi) ataupun covalent
bonding (pemakaian electron valensi bersama), figur priya (ion positif)
tetap di depan dan wanita (ion negatif) pun tetap harus dibelakang. Diantara 109 lebih unsure hanya Hidrogen (H)
yang mau didepan atau dibelakang yang lain semua yang biasa diberi ahiran ida
tetap harus dibelakang, walaupun dasar ikatan mereka adalah pemakaian bersama
walaupun iuran elektronnya untuk
menuju kesempurnaan octet lebih banyak, karena secara kodrati ia dibelakang.
Secara
harfiah memang sungguh kejam dimana pria diposisikan selalu menjadi sang
kapten, tetapi dari sisi lain posisi akan selalu berimplikasi dengan tanggung
jawab. Wanita sebagai penjaga gawang harus selalu berada dibelakan sebagai
benteng terahir dalam pembentukan karakter generasi sehingga diharapkan tidak
sering kebobolan.
Istilah
emansipasi sering menjadi alasan untuk menuntut kiper maju ke depan, namun
apakan istilah emansipasi berlaku ketika berada di bus yang berdesakan dengan
kondisi “angkat pantat tempat duduk
lenyap”.
Kekompakan
dan saling mengisi ini menjadi kekuatan biduk berumah tangga antara pria
(suami) dan wanita (istri), selayaknya melebihi keompakan antara pemegang ekor
dan kepala Barongsae, coba kalau mereka berjalan sendiri-sendiri. Tiadalah
mungkin biduk melaju tatkala dayung berbeda arah, tiadalah bahtera berlayar
tanpa tujuan yang pasti. Cita-cita bersama, keinginan yang sama tiada akan
terwujud tanpa dasar mardholillah. Tiada yang kuasa dan tiada yang menguasai,
tiada yang mengalah dan tiada yang dikalahkan.
Suami
diposisikan didepan adalah bertanggung jawab atas segala perlindungan keamanan
jiwa dan raga serta pemenuhan nafkah baik lahir maupun batin yang berupa ruhani
dan keilmuan serta kemulyaan terhadap anggota keluarga.
Penyimpangan
dari kondrat hakiki ikatan keluarga sering menimbulkan gesekan-gesekan yang
sebenarnya lucu untuk dirasakan, coba saja kalau pemegang kepala barongsae
menghadap kebelakang, atau kiper harus menggiring bola ke gawang lawan.
Sering
manusia menggunakan logika hubungan timbal balik, namun sebenarnya hukum
hubungan timbal balik langsung itu hanya ada dipelajaran matematika. Dialam nyata
hubungan itu aneh, akan kah kita melihat kambing memakan harimau, dan tidak
sepantasnya kita mengharap balas budi dari pengemis. Kiranya hanya kepada Alloh
kita meminta belas kasihan atas segala kebaikan yang mungkin pernah kita
lakukan.
Namun
diantara logika berfikir kita yang seolah masuk akal, Alloh sering memberikan contoh anomaly, karena
sesungguhnya tidak ada yang tidak mungkin bagiNYA. Apakah diri kita tergolong anomaly? selayaknya berserahdiri
kepada Alloh dzat yang maha kuasa lagi bijak.
Sehingga
diharapkan ikatan itu akan kekal abadi tidak hanya kampai kaken atau ninen
melainkan lestari dunia dan ahirat.
Semoga
Alloh meridhoi usaha menjadi suami/Ayah yang mampu dibanggakan oleh Istri
maupun anak keturunan kita. Dan semoga Alloh meridhoi usaha menjadi Istri/Ibu
yang mampu menjaga generasi dari sunami peradaban.
Semoga
Alloh menetesi hati kita dengan rahmadnya sehingga keberadaan kita akan
bermanfaat bagi sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar