oleh : Moh. Nurwahib, SP.
A. Molaritas (M)
Molaritas
(M) didefinisikan sebagai
perbandingan antara jumlah mol zat terlarut (solute) setiap satuan volume
(dalam liter dan disimbolkan L) larutan. Secara matematika dapat dituliskan sebagai
berikut.
M =
n
(zat terlarut)
V (larutan)
Keterangan
M = molaritas
............................................... (M)
n (zat terlarut) = jumlah mol terlarut ................................ (mol)
V (larutan) = volume larutan
.................................... (L)
B. Kecepatan Reaksi
Apa
yang dimaksud dengan kecepatan reaksi?
Kecepatan
reaksi dapat didefinisikan sebagai “kecepatan berkurangnya molaritas reaktan
tiap satuan waktu”. Atau jika ditinjau dari produk kecepatan reaksi dapat
didefinisikan
sebagai
“kecepatan bertambahnya molaritas produk tiap satuan waktu”.
Secara
matematika dapat dituliskan sebagai berikut.
v=
- berkurangnya molaritas
reaktan
waktu
(t)
v=
bertambahnya molaritas product
waktu
(t)
keterangan
v
= kecepatan reaksi ................... (Molar
detik1)
[reaktan]
= molaritas reaktan .............. ..
(Molar)
[produk]
= molaritas produk...................
(Molar)
t
= waktu yang dibutuhkan
...... (detik)
1.
Hukum Laju Reaksi
Secara
eksperimen terbukti bahwa pada suhu tetap laju reaksi keseluruhan sebanding
dengan perkalian molaritas reaktan-reaktan yang bereaksi dengan pangkat
tertentu.
Misal,
reaksi :
aA + bB →cC
Persamaan
laju reaksi (V) dapat dituliskan sebagai
berikut.
r
≈ [A]x [B]y
r
= k [A]x [B]y
keterangan
k
= tetapan laju
reaksi
x = orde atau tingkat reaksi
terhadap zat A
y = orde atau tingkat reaksi terhadap
zat B
Persamaan
laju reaksi menyatakan hubungan kuantitatif antara laju reaksi dengan molaritas
reaktan. Persamaan laju reaksi dikenal sebagai hukum laju reaksi.
Tetapan
laju reaksi disimbolkan dengan k.
Harga k
bergantung pada
jenis reaksi dan suhu. Setiap jenis reaksi mempunyai harga k tertentu. Jika reaksi berlangsung
cepat, maka harga k
besar. Begitu pula sebaliknya. Jika reaksi
berlangsung lambat, maka harga k kecil.
Selain
harga k, pada persamaan laju reaksi juga
ada orde reaksi. Apa orde reaksi itu? Orde reaksi adalah pangkat molaritas pada
persamaan laju reaksi. Orde reaksi disebut juga tingkat reaksi. Berarti x merupakan orde reaksi A dan y merupakan orde reaksi B.
Penjumlahan masing-masing reaktan merupakan orde reaksi total, yaitu x + y.
Orde
reaksi tidak dapat dituliskan dari persamaan reaksi, melainkan harus dari data
eksperimen. Orde reaksi biasanya adalah bilangan bulat positif sederhana (1
atau 2), tetapi ada
yang
berorde 0, ½ , atau bilangan negatif.
Misal
reaksi memiliki persamaan laju reaksi sebagai berikut.
r
= k [A]
[B]1/2
maka
memiliki orde 1 terhadap A dan orde ½ terhadap B. Berapa orde totalnya? Coba
kalian pikirkan.
2.
Penentuan Hukum Laju Reaksi
Sebagaimana
telah dijelaskan sebelumnya, bahwa orde reaksi tidak dapat ditentukan dari
bentuk persamaan reaksi. Orde reaksi hanya dapat ditentukan dari hasil
eksperimen. Cara menentukan orde reaksi perlu dilakukan beberapa
eksperimen dengan mengubah-ubah variabel
tekanan (khusus untuk reaksi berwujud gas) atau molaritas (untuk reaksi berupa
larutan atau dapat pula gas).
Pada
reaksi A + B → C
orde
reaksi terhadap A dapat ditentukan dengan cara melakukan eksperimen. Molaritas
A dibuat tetap, sedangkan molaritas B diubah-ubah, kemudian waktu atau laju
reaksi diukur dengan cara tertentu. Demikian pula sebaliknya, untuk menentukan
laju reaksi terhadap B, maka molaritas B dibuat tetap molaritas A diubah-ubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar