Moh Nurwahib
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi
sekarang ini, persaingan yang semakin ketat tidak hanya terjadi pada bidang
ekonomi saja tetapi sudah merambah ke bidang pendidikan. Sementara persoalan
utama yang dihadapi madrasah adalah jumlah peserta didik yang rendah. Jumlah
peserta didik yang rendah ini akan implikasi pada kualiatas madrasah secara
tidak langsung melalui sumber dan besaran biaya pendidikan madrsasah.
Upaya peningkatan
kualitas layanan merupakan suatu solusi untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Peningkatan kualitas layanan merupakan salah satu strategi bisnis yang
digunakan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan
salah satu kunci sukses lembaga pendidikan dalam jangka panjang. Apabila pelanggan
merasa puas dengan kualitas jasa yang diberikan, kemungkinan besar pelanggan
akan menceritakan hal-hal yang positif kepada orang lain mengenai lembaga
pendidikan tersebut. Sebaliknya jika pelanggan merasa tidak puas, maka mereka
kecenderungan akan mengeluh, menceritakan pengalaman buruknya kepada orang lain
serta mereka dapat menggugat lembaga pendidikan ataupun organisasi tersebut.
Kepuasan atas layanan
yang berkualitas akan berimplikasi kepada loyalitas pelanggan. Loyalitas
pelanggan di dunia pendidikan erat kaitannya dengan loyalitas siswa. Loyalitas siswa
sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup dan eksisnya suatu Madrasah. Siswa
yang memiliki loyalitas yang tinggi merupakan aset Madrasah karena memberikan
rekomendasi yang positif dan mendorong teman, saudara maupun masyarakat lain
untuk menggunakan jasa pendidikan yang telah dirasakan dan dialaminya.
Bertambahnya jumlah siswa
baru setiap tahunnya dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai kepuasan
serta loyalitas siswa. Karena jika siswa puas dan loyal, maka siswa tersebut
akan bertahan dan tidak keluar dari perguruan tinggi dan juga memberikan
rekomendasi yang positif serta membicarakan hal-hal yang positif kepada orang
lain.
Penelitian yang
dilakukan oleh Brown dan Mazzarol (2008 :81-95) dalam makalahnya yang berjudul
“The importance of institutional image to student
satisfaction and loyalty within higher education”. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa loyalitas mahasiswa dipengaruhi oleh kepuasan mahasiswa, selain
itu dipengaruhi
juga
oleh citra
yang dirasakan dari universitas.
Penyelenggaraan
pendidikan mulai , selayaknya mencermati kualitas layanan yang diberikan kepada
siswa dan atau stakeholdersnya. Kegiatan pendidikan, tidak hanya diorientasikan
kepada hasil akhir proses pendidikan dengan melahirkan sejumlah lulusan,
melainkan juga fokus perhatian harus mulai diarahkan kepada kualitas layanan
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Kualitas layanan pendidikan perlu
diperhatikan bukan karena berpengaruh terhadap hasil pendidikan, melainkan juga
penting dilihat dari aspek persaingan antar lembaga penyelenggara pendidikan
untuk mendapatkan siswa baru. Diyakini, kualitas layanan akan berpengaruh
terhadap animo masyarakat / siswa baru
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana upaya madrasah meningkatkan jumlah peserta didik ?
2.
Bagaimana upaya meningkatkan loyalitas pelanggan pendidikan pada madrasah ?
3.
Bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan pendidikan pada madrasah ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Sebagai solusi dalam meningkatkan jumlah peserta didik pada madrasah.
2. Sebagai upaya
mendorong pengelola pendidikan pada madrasah untuk meningkatkan kualitas
layanan pendidikan pada madrasah.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Kajian Teori
Beberapa penelitian
yang telah dilakukan para ahli dalam menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh
pada peningkatan loyalitas pelanggan pada bidang pendidikan antara lain :
1. Zainal (2013), menyimpulkan : bahwa, variabel
kualitas sekolah dan variabel kepercayaan secara bersama-sama berpengaruh dalam
keputusan orang tua dalam memilih sekolah.
2. Thomas (2011), menyimpulkan
: bahwa, reputasi lembaga
juga memiliki dampak positif terhadap loyalitas mahasiswa melalui mediasi
variabel kepuasan mahasiswa.
3.
Brown dan Mazzarol (2008), menyimpulkan : bahwa, loyalitas mahasiswa dipengaruhi oleh kepuasan mahasiswa, selain
itu dipengaruhi
juga
oleh citra
yang dirasakan dari universitas.
4.
Rinala, dkk. (2013), menyimpulkan : bahwa, kualitas pelayanan
akademik berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas mahasiswa melalui
kepuasan mahasiswa, sedangkan kualitas pelayanan akademik secara
langsung berpengaruh tidak signifikan
terhadap loyalitas mahasiswa.
Dari kesimpulan
beberapa penelitian tersebut dapat digambarkan bahwa loyalitas pelanggan
(customer loyalty) dipengaruhi oleh :
1. Kualitas layanan (servive quality).
2. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
3. Kepercayaan (trust).
Kegiatan
penyelenggaraan pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai dengan perguruan
tinggi pada dasarnya adalah kegiatan atau industri jasa, yaitu memberikan
layanan jasa pendidikan kepada murid / siswa sebagai customers. Lebih jelas
dapat dilihat dari contoh kegiatan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga layanan
jasa seperti halnya hotel, travell, rumah sakit, serta kegiatan
industri lain yang berhubungan dengan pemberian layanan jasa. Telaah teoretis
yang berkaitan dengan layanan jasa dapat dilihat dari pendapat ahli yang
mengemukakan skema klasifikasi jasa, masing-masing menggunakan dasar pembedaan
yang disesuaikan dengan sudut pandangnya sendiri – sendiri. Secara garis besar,
klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan tujuh kriteria (lovelock, 2000)
yaitu: (1) segmen pasar, (2) tingkat keberwujudan; rented goods service,
Owned good service, Non – goods services (3) keterampilan
penyedia jasa, (4) tujuan organisasi; comercial service dan profit
service, (5) regulasi, (6) tingkat intensitas karyawan, dan (7) tingkat
kontak penyedia jasa dan pelanggan; high contact service dan
low contact service.
Dilihat dari intensitas
hubungan antara pemberi jasa dan yang diberi layanan, penyelenggaraan
pendidikan termasuk dalam kategori high contact service, karena keterampilan
interpersonal staf penyedia jasa merupakan aspek krusial, misalnya performance
guru menjadi penekanan utama bahwa di dalam layanan jasa pendidikan terjadi
interaksi yang sangat intens antara siswa sebagai pelanggan dengan guru serta
tenaga pendidik lainnya. Penyelenggaraan pendidikan secara spesifik disebutkan
sebagai kegiatan yang menekankan pada aspek profesional service, selain
masih terdapat tiga dimensi lainnya yaitu service factory, mass
service, dan service shop (Fitzsimmons & Fitzsimmons, 1994).
Untuk menjaga kualitas
layanan jasa diperlukan beberapa upaya, khususnya dalam menjaga layanan jasa
dalam penyelenggaraan pendidikan yang bersifat people – based service yang
dapat aplikasikan dalam penyelenggaraan pendidikan, ialah:
1. Melakukan investasi dalam proses rekruitmen,
seleksi, pemotivasian, pelatihan da pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan. Melalui upaya tersebut lembaga pendidikan akan memiliki tenaga
guru yang profesional, kompeten serta mampu memberikan layanan yang terbaik.
Memiliki tenaga kependidikan sebagai penunjang yang memiliki keterampilan dan
kemampuan memadai, memiliki motovasi tinggi serta senantiasa dapat
mengembangkan kemampuannya sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
2. Melakukan standarisasi proses
pelaksanaan jasa (service performance process standardization)
atau industrialisasi jasa dengan cara mempromosikan program – program
pendidikan, meningkatkan kualifikasi dan profesionalisme tenaga pengajar,
mendorong peningkatan jumlah tenaga guru besar dan kepakaran melalui penelitian
– penelitian dalam bidang pendidikan. Program yang saat tengah dikembangkan di
lembaga pendidikan untuk menetapkan standar layanan antara lain melalui
kegiatan penyusunan Standar Operational Prosedur (SOP) sebagai
salah satu kegiatan dalam program Satuan Penjaminan Mutu. Setiap aspek
kegiatan yang dilakukan dalam penyelenggaraan pendidikan, masing- masing
memiliki SOP yang memiliki indikator mutu, dengan demikian satuan pendidikan
memiliki ciri mutu dengan standar baku yang jelas.
3. Melakukan service customization, meningkatkan
interaksi antara lembaga pendidikan dengan masyarakat serta dunia kerja
sehingga apa yang diproduksi dalam dunia pendidikan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan lapangan kerja. Keterkaitan dan kesepadanan antara produk pendidikan
dengan tuntutan kebutuhan menjadi aspek utama sehingga lulusan satuan
pendidikan langsung diterima oleh masyarakat atau dunia kerja. Service
customization berhubungan erat dengan customers satisfaction, apa yang
dihasilkan oleh lembaga pendidikan sesuai dengan harapan masyrakat. Lulusan
pendidikan siap pakai menjadi tujuan lembaga pendidikan,oleh karena itu
pendidikan harus berorientasi kepada kebutuhan dan tuntutan perkembangan
teknologi, dalam kontreks ini pula lembaga pendidikan melakukan upaya penyesuaia
kurikulum serta kebijkan lain yang berhubungan dengan kesesuaian pendidikan
dengan kebutuhan, seperti misalnya kebutuhan lokal yang diantisipasi melalui
kurikulum muatan lokal.
4. Melakukan treasur study,
monitoring kepuasan pelanggan, baik secara pasif, maupun dengan
penelitian dan survey ke lapangan. Cara ini akan sangat efektif untuk melihat
kondisi para alumni atau lulusan di lapangan, sehingga dapat memberikan feed
back untuk melakukan perbaikan kurikulum maupun pembukaan program studi
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Aspek ini masih berkaitan dengan customers
satisfaction, hasil pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena
itu lembaga pendidikan perlu melakukan upaya monitoring kebutuhan dan kepuasan
pelanggan – tentang sejauh mana hasil pendidikan dapat diaplikasikan dalam
dunia kerja atau dalam kehidupan sehari-hari. Survey lapangan untuk memastikan
keterkaitan dengan kebutuhan sekaligus menjaring masukan – sesuatu yang baru
dan dibutuhkan oleh masyarakat. Menjawab kebutuhan dan antisipasi perkembangan
umumnya dilakukan dengan melalui inovasi – inovasi pendidikan.
B.
Penyempurnaan Kualitas Jasa Berkelanjutan
Madrasah sebagai lembaga
yang penyedia jasa pendidikan dituntut untuk selalu menyempurnakan kualitas
jasa yang diberikan kepada pelangganya. Sebagaimana perusahaan jasa seperti
butik setiap saat setiap waktu dituntut selalu menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Upaya perbaikan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa hal sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi faktor penentu
kualitas jasa: setiap penyedia jasa wajib berupaya menyampaikan jasa
berkualitas. Upaya ini membutuhkan proses mengidentifikasi faktor penentu
kualitas jasa berdasar sudut pandang pelanggan.
2. Mengelola ekspektasi pelanggan:
semakin banyak janji yang diberikan akan semakin besar ekspektasi pelanggan –
harapan yang bisa menjurus kepada kondisi yang tidak realistis – dan akan
memperbesar peluang tidak terpenuhinya ekspektasi.
3. Mengelola bukti kualitas Jasa:
manajemen bukti kualitas jasa bertujuan untuk memperkuat persepsi pelanggan
selama dan sesudah jasa disampaikan. Jasa merupakan kinerja yang tidak dapat
dirasakan seperti halnya fisik, maka pelanggan cenderung memperhatikan dan
mempersepsikan fakta – fakta tangibles yangberkaitan dengan jasa sebagai bukti
kualitas.
Bagi dunia pendidikan,
kualitas merupakan keniscayaan yang seharusnya melekat dalam setiap aspek
proses kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, pemahaman tentang kualitas bukan
sekedar literatur yang hanya sekedar pembahasan di ruang kelas, atau dalam
diskusi ilmiah, melainkan harus inhern , melekat, terinternalisasi,
sehingga menjadi budaya. Budaya kualitas (quality culture) yang diperlukan
dalam penyelenggaraan pendidikan adalah terwujudnya sistem nilai organisasi
yang menghasilkan lingkungan yang kondusif bagi proses penciptaan dan
penyempurnaan kualitas secara terus menerus. Budaya kualitas kemudian
terinternalisasi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan proses
pendidikan.
Budaya kualitas terdiri
dari filosofi, keyakinan, sikap, norma, nilai, tradisi, prosedur dan harapan
yang berkenaan dengan peningkatan kualitas. Untuk menumbuhkannya diperlukan
komitmen dari semua anggota organisasi.
Pendidikan semestinya
terinspirasi oleh kegiatan bisnis yang amat concern terhadap kualitas, meski
dalam kepentingan yang menjadi latarbelakang yang berbeda, dunia industri dan
bisnis terdorong oleh ketatnya persaingan serta meningkatnya tuntutan customers
dalam menyikapi hasil produksi, sedangkan pendidikan tidak semata
dilatarbelakangi oleh motivasi keuntungan material atau hanya karena persaingan
sesaat melainkan dilandasi oleh tujuan yang jauh lebih mulia yakni meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang pada hakekatnya adalah meningkatkan kualitas
derajat dan martabat kemanusiaan.
Terdapat beberapa
program yang dapat dikembangkan untuk membentuk budaya kualitas di setiap madrasah,
yaitu:
1. Pengembangan individu : madrasah menyusun program
mengenai intruksi pekerjaan, job description, standard operating prosedur,
petugas tenaga kependidikan untu menjalankan tugas sesuai dengan posisi atau
jabatannya.
2. Pelatihan manajemen : madrasah mengikutsertakan
manajemennya dalam program pengembangan manajemen.
3. Perencanaan
sumber daya manusia; lembaga pendidikan mengidentifikasi calon-calon
potensial untuk menduduki posisi kunci dalam organisasi untuk periode yang akan
datang;
4. Standar
kinerja;
perusahaan menyusun pedoman berisi instruksi
dan prosedur pelaksanaan (SOP) suatu tugas;
5. Pengembangan
karier;
progarm pengembangan pekerjaan dengan
tuntutan keahlian dan tanggungjawab yang semakin besar- diharapkan semua
karyawan dapat berkembang
6. Survei
opini;
perusahaan perlu melakukan survei opini tahunan untuk mendapat masukan demi
penyempurnaan kualits dan pencegahan timbulnya perilaku yangtidak diharapkan;
7.Perlakukan adil;
karyawan diberi buku pegangan berisi harapan dan kewajiban perusahaan
terhadap mereka
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian
pustaka yang berkaitan dengan kualitas layanan jasa pendidikan dan kepuasan
pelanggan pendidikan di madrasah, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pertama
: Pendidikan dikategorikan sebagai layanan produk jasa yang diberikan oleh
madrasah kepada masyarakat sebagai pelanngannya, sehingga karakteristik dan
pengelolaanya disesuaikan dengan kualitas layanan produk jasa pada bidang usaha
yang lain.
Kedua
:
Mutu atau layanan yang berkualitas merupakan keniscayaan yang harus
diperhatikan madrasah sebagai usaha untuk selalu memberikan kepuasan pada
pelanggan.
Ketiga
: Madrasah dituntut selalu memperbaiki diri secara berkelanjutan sebagaimanan
industri jasa lain yang selalu menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat.
B.
Saran
Berdasarkan hasil
analisis pustaka yang berkaitan dengan peningkatan mutu layanan dalam rangka
meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil pendidikan, maka
direkomendasikan hal – hal sebagai berikut:
Pertama
: lembaga pendidikan hendaknya memperhatikan dan melaksanakan layanan kegiatan
jasa berbasis service quality, sehingga dapat meningkatkan diferensiasi,
positioning dan peningkatan strategi dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar.
Kedua
: pengukuran layanan kualitas pendidikan dapat dilakukan secara internal maupun
eksternal. Pengukuran kualitas berdasar perspektif internal diartikan sebagai zero
defect – mengeliminasi kesalahan pada setiap tahap kegiatan atau
langkah setiap kegiatan. Sedangkan pengukuran eksternal dilakukan dengan
memahami kebutuhan lingkungan ( customers satisfaction), menerima
masukan dan kritik maupun saran.
Ketiga
: strategi kualitas layanan jasa pendidikan merupakan komitmen dari manajemen
sekolah, serta mengarahkan organisasi sekolah dalam upaya peningkatan kinerja
kualitas.
Keempat
: semua personal, pimpinan dan staf, guru maupun karyawan, wajib mendapatkan
pendidikan tentang kualitas, khususnya penekanan tentang peningkatan kualitas
layanan dalam setiap tahapan dan langkah proses pembelajaran.
Kelima
: aspek krusial yang perlu diperhatikan adalah reward dan recognition yang
dapat mempengaruhi implementasi strategi kualitas. Setiap karyawan/ guru yang
berprestasi harus diberi pengakuan dan penghargaan, dengan cara seperti ini
motivasi, semangat kerja, rasa bangga dan memiliki setiap anggota dapat
meningkat.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)