Selasa, 14 Januari 2014

Lembar Kerja Siswa "Hukum Kekekalan Massa"



Tujuan Kegiatan
Siswa dapat membuktikan Hukum Kekekalan Massa
 
Dasar Teori
Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut(dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan) ). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.
Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas spesial, kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi, dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi energi. Hal ini terjadi ketika suatu benda berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian, dalam hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan karena massa yang berubah sangatlah sedikit.

Alat

Tabung reaksi kecil ( 2 buah )
Labu Erlenmeyer
Sumbat / tutup gabus
Neraca analisis
Gelas kimia / beaker

Bahan

Larutan timbal (II) nitrat 0,1 M [ Pb(NO3)2 ]
Larutan kalium iodida 0,1 M ( KI )
Larutan natrium karbonat 0,1 M ( Na2CO3 )
Larutan kalsium klorida 0,1 M ( CaCl2 )
 Prosedur Percobaan

1.      Masukkan tabung reaksi kecil (kosong) ke dalam gelas beaker dan taruhlah di atas neraca analisis!
2.      Settinglah neraca analisis sehingga massa tabung reaksi kecil dan gelas beaker dianggap = nol!
3.      Masukkan 5 mL larutan  Pb(NO3)2 0,1 M ke dalam tabung reaksi kecil!
4.      Timbanglah tabung reaksi yang telah berisi larutan Pb(NO3)2 0,1 M tersebut (catat massa larutan Pb(NO3)2 0,1 M)!
5.      Taruhlah labu Erlenmeyer kosong (bersumbat) di atas neraca analisis!
6.      Settinglah neraca analisis sehingga massa labu Erlenmeyer dan sumbatnya dianggap = nol!
7.      Masukkan 10 mL larutan KI 0,1 M ke dalam labu Erlenmeyer dan tutuplah dengan sumbat!
8.      Timbanglah labu Erlenmeyer beserta sumbatnya dan larutan KI 0,1 M tersebut (catat massa larutan KI 0,1 M)!
9.      Tuanglah larutan Pb(NO3)2 0,1 M yang terdapat dalam tabung reaksi kecil ke dalam labu Erlenmeyer yang berisi larutan KI 0,1 M tersebut!
10.  Tutuplah labu Erlenmeyer dengan sumbat sehingga sistem terisolasi!
11.  Timbanglah labu Erlenmeyer bersumbat beserta isinya dan catatlah massanya!
12.  Lakukan cara kerja seperti di atas dengan menggunakan larutan Na2CO3 0,1 M dan larutan CaCl2 0,1 M!
Tabel pengamatan
No
Hal yang Diamati
Massa (gram)
1
Larutan Pb(NO3)2 0,1 M

2
Larutan KI 0,1 M

3
Larutan Pb(NO3)2 0,1 M + KI 0,1 M

4
Larutan Na2CO3 0,1 M

5
Larutan CaCl2 0,1 M

6
Larutan Na2CO3 0,1 M + CaCl2 0,1 M

Pertanyaan / Bahan Diskusi


1. Dalam percobaan tersebut, manakah senyawa yang termasuk pereaksi / reaktan?
2. Bagaimana cara kalian mengetahui telah terjadi reaksi dalam percobaan ini?
3. Berapa massa zat hasil reaksi tersebut? Bandingkan dengan massa total pereaksi!
4. Apakah massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama?
5. Perubahan apa yang terjadi pada reaksi tersebut?
Kesimpulan

Berikan kesimpulan berdasarkan data dan pengamatan yang telah kalian lakukan!
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar