Tujuan Kegiatan
Siswa
dapat membuktikan Hukum Kekekalan Massa
Dasar Teori
Hukum kekekalan massa atau dikenal
juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier
adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan
konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut(dalam
sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan) ). Pernyataan
yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat
berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu
proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama
dengan massa produk.
Hukum kekekalan massa
digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti kimia, teknik kimia,
mekanika,
dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas spesial,
kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan
energi. Massa partikel yang tetap dalam suatu sistem ekuivalen
dengan energi momentum
pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi, dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan massa
menjadi energi.
Hal ini terjadi ketika suatu benda berubah menjadi energi
kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena massa
dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi,
massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun
demikian, dalam hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi,
hukum kekekalan massa dapat digunakan karena massa yang berubah sangatlah
sedikit.
Alat
Tabung
reaksi kecil ( 2 buah )
Labu
Erlenmeyer
Sumbat
/ tutup gabus
Neraca
analisis
Gelas
kimia / beaker
Bahan
Larutan
timbal (II) nitrat 0,1 M [ Pb(NO3)2 ]
Larutan
kalium iodida 0,1 M ( KI )
Larutan
natrium karbonat 0,1 M ( Na2CO3 )
Larutan
kalsium klorida 0,1 M ( CaCl2 )
Prosedur Percobaan
1. Masukkan tabung reaksi kecil (kosong)
ke dalam gelas beaker dan taruhlah di atas neraca analisis!
2. Settinglah neraca analisis sehingga
massa tabung reaksi kecil dan gelas beaker dianggap = nol!
3. Masukkan 5 mL larutan Pb(NO3)2
0,1 M ke dalam tabung reaksi kecil!
4. Timbanglah tabung reaksi yang telah
berisi larutan Pb(NO3)2 0,1 M tersebut (catat massa
larutan Pb(NO3)2 0,1 M)!
5. Taruhlah labu Erlenmeyer kosong
(bersumbat) di atas neraca analisis!
6. Settinglah neraca analisis sehingga
massa labu Erlenmeyer dan sumbatnya dianggap = nol!
7. Masukkan 10 mL larutan KI 0,1 M ke
dalam labu Erlenmeyer dan tutuplah dengan sumbat!
8. Timbanglah labu Erlenmeyer beserta
sumbatnya dan larutan KI 0,1 M tersebut (catat massa larutan KI 0,1 M)!
9. Tuanglah larutan Pb(NO3)2
0,1 M yang terdapat dalam tabung reaksi kecil ke dalam labu Erlenmeyer yang
berisi larutan KI 0,1 M tersebut!
10. Tutuplah labu Erlenmeyer dengan sumbat
sehingga sistem terisolasi!
11. Timbanglah labu Erlenmeyer bersumbat
beserta isinya dan catatlah massanya!
12. Lakukan cara kerja seperti di atas
dengan menggunakan larutan Na2CO3 0,1 M dan larutan CaCl2
0,1 M!
Tabel pengamatan
No
|
Hal yang Diamati
|
Massa (gram)
|
1
|
Larutan Pb(NO3)2 0,1 M
|
|
2
|
Larutan KI 0,1 M
|
|
3
|
Larutan Pb(NO3)2 0,1 M + KI 0,1 M
|
|
4
|
Larutan Na2CO3 0,1 M
|
|
5
|
Larutan CaCl2 0,1 M
|
|
6
|
Larutan Na2CO3 0,1 M + CaCl2
0,1 M
|
|
Pertanyaan / Bahan Diskusi
1. Dalam percobaan
tersebut, manakah senyawa yang termasuk pereaksi / reaktan?
2. Bagaimana cara
kalian mengetahui telah terjadi reaksi dalam percobaan ini?
3. Berapa massa zat
hasil reaksi tersebut? Bandingkan dengan massa total pereaksi!
4. Apakah massa
sebelum dan sesudah reaksi adalah sama?
5. Perubahan apa
yang terjadi pada reaksi tersebut?
Kesimpulan
Berikan
kesimpulan berdasarkan data dan pengamatan yang telah kalian lakukan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar